Minggu, 29 Januari 2017

Fenomena Seni Rupa

A. Seni Rupa Pramodern
Istilah seni rupa pramodern menunjukkan babakan sejarah di mana manifestasi karya seni rupa hadir sebelum zaman industri. Perkembangan seni rupa dilihat dari aspek kesejarahan merupakan rangkaian perubahan, baik dari aspek konseptual maupun aspek kebentukan. Berikut akan disampaikan aliran-aliran seni rupa hingga saat ini.

1. Primitivisme
Primitivisme adalah corak karya seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, naif, sederhana, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnaan.

2. Naturalisme
Naturalisme adalah corak karya seni rupa yanh teknik pelukisannya berpedoman pada peniruan alam untuk menghasilkan karya seni.

3. Realisme
Aliran seni rupa ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari natutalisme. Muncul di belahan dunia Barat sekitar pertengahan abad ke-17. Intisari filosofinya menunjukkan keyakinan seniman terhadap realitas duniawi yang kasat mata sebagai objek penciptaan karya seni.

4. Dekorativisme
Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat menyederhanakan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi, ciri-cirinya bersifat kegarisan, berpola, ritmis, pewarnaan yang rata, dan secara umum mempunyai kecenderungan kuat untuk menghias. Tujuan dan sifat hias ini menyebabkan keindahan rupa dekoratif termasuk kategori seni yang mudah dicerna oleh masyarakat
Tokoh-tokoh pelukis dekoratif di Indonesia adalah Kartono Yudokusumo, Widayat, Suparto, Ratmoyo, Batara Lubis, Amrus Natalsya, Irsam, Sarnadi Adam, Ahmad Sopandi, Boyke Aditya, A.Y. Kuncana, I Gusti Nyoman Lempad, I Gusti Ketut Kobot, I Gusti Made Deblog, dan banyak lagi.

B. Seni Rupa Modern
Dasar filosofis dan gejala seni rupa modern pada hakikatnya merupakan kelanjutan per-kembangan seni rupa sebelumnya, satu aspek dari perkembangan budaya secara menyeluruh. Perkembangan filsafat memunculkan tokoh-tokoh seperti Imanuel Kant, Hegel, Schopen-hauer, Nietze, Comte, Charles Darwin dan lain-lain. Sementara dibidang mikrobiologi tampil nama-nama Antoni van Leeuwenhoek, Pasteur, Robert Koch, Paul Ehrilch dan lain-lain. Sedangkan disektor sosial ekonomi tampil Adam Smith, seorang pelopor sistem persaingan bebas, dengan lawannya Karl Marx, Thomas Maltus, Le Bon, Montesque, dan Rousseu. Selanjutnya dibidang ilmu jiwa muncul Sigmund Freud dengan psikoanalisis yang menelurkan teori takbir mimpi-mimpi dan metode katarsis.

1. Seni Pop
Budaya pop tumbuh dari pertemuan beberapa ksenderungan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat pada pertengahan tahun 1950-an. Budaya ini ditandai oleh ketiadaan pengangguran, komsumerisme, makin meningkatnya kesejahteraan, mobilitas sosial ke atas, melonggarnya struktur kelas dalam masyarakat, berubahnya pandangan sosial, dan kesejahteraan kaum muda, beserta budaya protesnya, pengalaman dan kepekaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

2. Seni Optik
Sebelum ditemukan seni optik seperti yang ada sekarang ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, khususnya setelah munculnya berbagai ilmu, seperti ilmu fisika, anatomi manusia, teristimewa pasa sistem optik dan beberapa teori warna, baik untuk warna sinar maupun warna pigmen.

3. Seni Konseptual
Istilah konseptual pertama kali dikemukakan oleh Edward Keinholz dan Herru Flint yang berasal dari California, tahun 1960. Istilah konseptual adalah sinonim dari idea art. Conseptus dalam bahasa latin berarti: pikiran, gagasan,atau ide. Jadi konseptual adalah sesuatu yang berkaitan dengan konsep. Konsep atau ide adalah hal yang penting dalam penciptaan seni. Seni konseptual disatukan oleh satu sikap penggunaan bahasa verbal dan non verbal, analogi atau ilmu bahasa menjadi esensi dan seni.

4. Seni Kontemporer
Pada Encylopedia The World Art Estetika kontemporer disebutkan, bahwa estetika yang baru ini bertujuan untuk memfilsafatkan dalam pengertian anti metafisik, dan kemudian membedakannya dari estetika-estetika sebelumnya.

C. Seni Rupa Posmodern
Istilah posmodernisme muncul pertama kali diwilayah seni, yakni seni musik, seni rupa, fiksi, film, fotografi, arsitektur, kritik sastra, dan sebagainya. Disisi lain istilah posmodern juga muncul di wilayah keilmuan yakni ilmu sosiolgi, antropologi, geografi, filsafat dan sebagainya.

1. Karya-Karya Seni Rupa Era Posmodernisme
2. Bahasa Estetik Posmodernisme

4 komentar: